Enggan beranjak

Aku gak menyalahkan siapapun untuk rasa sakitku ini. Karena aku tau kamu juga pasti merasakan rasa sakit yang sama. Yang berbeda adalah waktu yang kita butuhkan untuk melepas rasa sakit itu. Aku salut kamu dengan mudah melupakan semuanya. Tapi sayang aku gak kayak kamu, aku gak semudah itu untuk ngelepas semuanya. Aku gak semudah itu melupakan semua kenangan kita. Aku gak semudah itu mengganti posisimu dengan orang lain. Bagiku sesuatu yang telah terukir akan tetap selalu ada ditempatnya dan berbekas walau sekuat apa pun kita berusaha untuk mnghapusnya. Aku sempat mempertanyakan, kenapa Tuhan menciptakan hati jika pada akhirnya dipatahkan juga? Kenapa aku harus mengalami cinta dengan perbedaan yang sangat sulit untuk disatukan? Tapi aku sadar gak seharusnya nyalahin Tuhan, cinta, atau kamu. Yang salah itu aku, aku yang enggan untuk beranjak dari tempat dimana kita memulai.